Minggu, 11 November 2012

Neraca Percobaan

Neraca Percobaan (Trial Balance)

Adalah suatu alat untuk mengoreksi kebenaran perdebetan atau pengkreditan setiap transaksi yang dicatat pada buku besar. Neraca percobaan disebut juga neraca saldo karena merupakan kumpulan dari saldo – saldo tiap tiap perkiraan yang ada dalam buku besar. Untuk menyusun neraca percobaan ini kita harus menentukan dulu saldo-saldo perkiraan yang ada dalam buku besar.
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
Neraca percobaan bukan merupakan akhir dari proses pembuatan bukti transaksi sampai dengan pengikhtisaran setiap transaksi,tetapi merupakan langkah awal untuk penyusunan laporan keuangan sebagai akhir dari siklus akuntansi.Bentuk neraca percobaan adalah sama dengan bentuk neraca. Perhatikan contoh di bawah ini.

PERUSAHAAN MAJU TERUS

NERACA PERCOBAAN

PER 30 NOVEMBER 1999
No
Perkiraan
Debet
Rp
Kredit
Rp
1
Kas
4.920.000,00
-
2
Piutang
18.750.000,00
-
3
Asuransi
500.000,00
-
4
Perlengkapan karoseri
28.500.000,00
-
5
Mesin kompresor
4.090.000,00
-
6
Utang
-
8.500.000,00
7
Modal  MM
-
7.810.000,00
8
Penarikan MM
1.000.000,00
-
9
Penghasilan jasa
-
51.500.000,00
10
Upah borongan
4.050.000,00
-
11
Gaji karyawan
3.250.000,00
-
12
Listrik
1.750.000,00
-
13
Bunga
1.125.000,00
-


67.810.000,00
67.810.000,00



Data contoh tersebut kita ambil dari saldo-saldo perusahaan maju terus seperti yang telah diuraikan dimuka.
Namun perlu ditekankan disini, bahwa neraca percobaan pada dasarnya bukanlah laporan keuangan, tetapi merupakan alat penguji kebenaran mekanismedebet dam kredit dalam melakukan pencatatan transaksi selama periode pembukuan. Artinya : jumlah debet dan kredit pada neraca percobaan harus sama, ini berarti pencatatan sudah dianggap benar. Akan tetapi, apabilajumlah debet tidak sama dengan jumlah kreditnya, ini menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Walaupun demikian, kesamaan jumlah debet dan kredit pada neraca percobaan ini belum dapat menghilangkan semua kesalaahan. Ada beberapa kemungkinan kesalahan yang tidak dapat diungkapkan oleh neraca percobaan.
Kesalahan pembukuan transaksi yang tidak dapat diungkapkan dalam neraca percobaan, antara lain sebai berikut.
1. Tidak dibukukannya suatu transaksi, atau suatu transaksi dibukukan lebih dari satu kali
2. Cara pendebetan dan pengkreditan suatu transaksi ke dalam rekening dilakukan tidak sebagaimana mestinya
3. Adanya manipulasi jumlah dalam suatu transaksi
4. Membukukan transaksi yang sebenarnya tidak dilakukan (fiktif)
5. Terutama kesalahan yang sengaja, dengan maksud untuk mengelabui atau untuk menutupi kecurangan – kecurangan.
Kesalahan – kesalahan yang menyebabkan jumlah debet dan kredit tidak sama dalam neraca percobaan diantaranya :
1. Kesalahan dalam memindahkan saldo debet perkiraan ke sebelah kredit neraca percobaan atau sebaiknya. Kesalahan ini akan mengakibatkan adanya perbedaan saldo debet dan kredit dalam neraca percobaan , diaman perbedaan ini merupakan jumlah kelipatan dua kali dari jumlah saldo yang salah dipindahkan tersebut.
2. Kesalahan penulisan jumlah angka, misalnya Rp. 250,00 salah tulis menjadi Rp. 205,00 ,Rp. 25,00, atau Rp. 2.500,00. Apabila terjadi kesalahan seperti ini dan tidak ada kesalahan lainnya maka perbedaan debet dan kredit dalam neraca percobaan ini akan dapat dibagi 9 denganhasil bulat.
3. Kesalahan dalam pembukuan transaksi dari buku jurnal ke buku besar, yaitu perkiraan yang seharusnya di debet tetapi dimasukkan ke kredit atau sebaliknya. Apabila kesalahan yang lain tidak ada maka untruk mebetulkan kesalahan ini harus dicek lagi neraca percobaan ke perkiraan buku besar, dari buku besar ke buku kurnal, dampai kepada buku transaksi.
Dengan demikian jelaslah bahwa harus benar-benar teliti dalam mencatat transaksi dan membuat jurnal. Selain itu perlu kehati - hatian pula dalam pembukuan buku besar dan penyusunan neraca percobaan. Pada umumnya kesalahan jumlah neraca percobaan akan segera diketahui sebelum prosedur pengecekan dia tas dilakukan.

http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/buku-besar-dasar-dasar-akuntansi.html


Sadeli Lili. 2000. Dasar – Dasar Akuntansi.Bandung : Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar