PERBANDINGAN
METODE TOPSIS DAN WP PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI
SMAK THOMAS AQUINO
1.
PERMASALAHAN
Sumber daya
manusia (SDM) adalah sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan
terutama dalam proses penyeleksian calon siswa baru. Dalam proses penyeleksian
calon siswa baru merupakan hal yang perlu ditentukan secara cepat dan tepat,
dalam penentuan calon siswa baru diperlukan pertimbangan yang cukup banyak
seperti standarisasi nilai, kemampuan
para calon siswa, persyaratan masuk sekolah serta kebijakan dari lembaga
pendidikan. Hal itulah yang harus dilakukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas
dalam bidang pendidikan.
SMAK Thomas
Aquino merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berlokasi di jalan raya
Padang Tawang no 10, Badung Bali. Pada awalnya SMAK Thomas Aquino ini melakukan
penyeleksian calon siswa baru dengan
menggunakan Microsoft Excel.
Dengan cara ini datanya kurang akurat dan sangat mudah dihapus secara langsung
pada komputer dan sulit untuk mendapatkan keputusan dalam penyeleksian calon
siswa baru. Disamping itu juga tingkat kemajuan teknologi masih kurang. Oleh
karna itu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang
pendidikan, sehingga di perlukan sebuah sistem yang baru yang dapat mendukung
dan mempermudah dalam proses penyeleksian untuk meningkatkan kualitas keputusan
dalam penyeleksian calon siswa baru di SMAK Thomas Aquino dan untuk meningkatkan
mutu sekolah.
Sistem baru yang
dimaksud tersebut adalah sistem pendukung keputusan yang merupakan suatu
seperangakat yang mampu memecahkan
masalah secara efektif dan efisian, yang bertujuan untuk membantu pengambilan
keputusan memilih berbagai alternatif, keputusan merupakan hasil pengolahan
informasi yang diperoleh atau tersedia dengan menggunakan model pengambilan
keputusan. Pada sistem ini ada salah satu metode yang dipakai adalah metode
TOPSIS (Technicque for Older Preference
by Simialirity to Ideal Solution) yaitu salah satu metode yang bisa
membantu proses pengambilan keputusan yang optimal untuk menyelesaikan masalah
keputusan yang optimal untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis,
dan sebagai pembanding digunakan metode WP (Weighted
Product) yaitu metode penyelesaian pada masalah MADM. Metode ini
mengevaluasi beberapa alternative terhadap sekumpulan atribut atau kriteria,
dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan uraian diatas, perlu
mengkaji masalah tersebut kedalam sebuah penelitian yang berjudul “Perbandingan
Metode TOPSIS dan WP pada Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru di
SMAK Thomas Aquino”.
2.
METODE
PENYELESAIAN
SPK (Sistem Pendukung
Keputusan) secara
umum didefinisikan sebagai sebuah sistem
yang mampu memberikan kemampuan bai, pemecahan masalah maupun pengkomunikasian
untuk masalah semi-terstruktur. Secara khusus SPK didefinisikan sebagai sebuah
sistem yang mendukung
kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah
semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada
keputusan tertentu. Hermawan dalam Nopiantara (2014,11). SPK memiliki metode-metode yang memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, diantaranya adalah AHP(Analytical Hierarki Process), TOPSIS(Technique For Order Preference By Similarity To
Ideal Solution), SAW(Simple
Additive Weighting), WP(Weighted Product) dan lain-lain.
Metode
penyelesaian yang digunakan dalam permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya
adalah metode Topsis dan metode WP. Metode ini dipilih karena mempunyai
keunggulan masing-masing. Untuk mengetahui metode yang lebih efektif dan
memberikan keakuratan data maka dilakukan pengujian dengan membandingkan kedua
metode tersebut.
Menurut Hwang
dan Zeleny, TOPSIS
(Technique for order Preference by
Similarity to Ideal Solution) Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan
adalah memilih suatu alternatif. TOPSIS didasarkan pada konsep dimana
alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari
solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal
negatif (Kusumadewi, 2006). Menurut Hwang, Liang dan Yeh dalam, konsep ini
banyak digunakan pada beberapa model MADM (Multi-Attribute Decision Making)
untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Hal ini disebabkan
konsepnya sederhana, mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan
dalam bentuk matematis yang sederhana. (Kusumadewi, 2006).
Menurut Yuli
(2013) WP (Weighted Product) adalah
salah satu metode penyelesaian pada masalah MADM. Metode ini mengevaluasi
beberapa alternative terhadap sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap
atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut
Yoon (2006), Metode Weighted Product menggunakan teknik perkalian untuk
menghubungkan rating atribut dimana rating tiap atribut harus dipangkatkan
terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya
dengan proses normalisasi.
3.
PEMBAHASAN
3.1 Perancangan
Metode Topsis
Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung
dengan metode Topsis menggunakan beberapa metode yang ada dalam penelitian ini
:
a. Menentukan
kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam sistem pendukung keputusan penerimaan
siswa baru
b. Menentukan
rentang bobot dari setiap kriteria
c. Membuat
matriks berpasangan dari kriteria-kriteria yang telah ditentukan
Tabel 3.1.1. Rata-rata Nilai
Tes Tabel 3.1.2 Rata-rata Nilai
SKHUN
<40
|
1
|
54-40
|
2
|
69-55
|
3
|
84-70
|
4
|
100-85
|
5
|
<40
|
1
|
54-40
|
2
|
69-55
|
3
|
84-70
|
4
|
100-85
|
5
|
40
|
1
|
54-40
|
2
|
69-55
|
3
|
84-70
|
4
|
100-85
|
5
|
Tabel 3.1.3. Piagam
Penghargaan Tabel 3.1.4.Rata-rata
Nilai Semester 5
Kecamatan
|
1
|
Kabupaten
|
2
|
Provinsi
|
3
|
Nasional
|
4
|
Internasional
|
5
|
Tabel 3.1.5. Matriks Keputusan
|
nilai tes
|
nilai skhun
|
piagam
|
nilai semester 5
|
A1
|
5
|
4
|
2
|
3
|
A2
|
4
|
5
|
3
|
4
|
A3
|
3
|
4
|
1
|
5
|
A4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
Tabel 3.1.6. Matriks Ternormalisasi
|
nilai tes
|
nilai skhun
|
piagam
|
nilai semester 5
|
A1
|
0,62
|
0,47
|
0,42
|
0,37
|
A2
|
0,49
|
0,59
|
0,63
|
0,49
|
A3
|
0,37
|
0,47
|
0,21
|
0,62
|
A4
|
0,49
|
0,47
|
0,63
|
0,49
|
Tabel 3.1.7. Matriks Ternormalisasi Terbobot
nilai tes
|
nilai skhun
|
piagam
|
nilai semester 5
|
|
A1
|
0,28
|
0,13
|
0,04
|
0,06
|
A2
|
0,22
|
0,16
|
0,07
|
0,08
|
A3
|
0,17
|
0,13
|
0,02
|
0,10
|
A4
|
0,22
|
0,13
|
0,07
|
0,08
|
Tabel 3.1.8. Solusi Ideal Positif & Negatif
|
nilai tes
|
nilai skhun
|
piagam
|
nilai semester 5
|
A+
|
0,28
|
0,16
|
0,07
|
0,10
|
|
nilai tes
|
nilai skhun
|
piagam
|
nilai semester 5
|
A-
|
0,17
|
0,13
|
0,02
|
0,06
|
Tabel 3.1.9. Hitung Jarak Alternatif
Alternatif
|
S+
|
Alternatif
|
S-
|
|
A1
|
0,056164
|
A1
|
0,114175
|
|
A2
|
0,059525
|
A2
|
0,080889
|
|
A3
|
0,124677
|
A3
|
0,040354
|
|
A4
|
0,067660
|
A4
|
0,074218
|
Tabel 3.1.10. Nilai Preferensi
Alternatif
|
C+
|
A1
|
0,670282
|
A2
|
0,576074
|
A3
|
0,244523
|
A4
|
0,523112
|
Tabel 3.1.11. Hasil pengurutan Alternatif
Alternatif
|
C+
|
A1
|
0,670282
|
A2
|
0,576074
|
A4
|
0,523112
|
A3
|
0,244523
|
3.2 Perancangan
Metode WP
Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung
dengan metode WP
menggunakan beberapa metode yang ada dalam penelitian ini :
a. Menentukan
kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam sistem pendukung keputusan penerimaan
siswa baru
b. Menentukan apakah kriteria tersebut termasuk cost atau
benefit
c. Menentukan nilai kepentingan dari setiap kriteria
d. Membuat matriks berpasangan dan memasukkan nilai dari
setiap alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Tabel 3.2.1
metode WP
cost benefit
|
benefit
|
benefit
|
benefit
|
benefit
|
|||
kepentingan
|
0,5
|
0,25
|
0,125
|
0,125
|
|||
alternatif / kriteria
|
nilai tes
|
nilai skhun
|
piagam
|
nilai semster 5
|
S
|
V
|
Hasil
|
A1
|
85
|
82
|
2
|
68
|
51,26905
|
0,257221
|
A1
|
A2
|
75
|
86
|
3
|
80
|
52,32168
|
0,262502
|
A2
|
A3
|
68
|
80
|
1
|
88
|
43,16058
|
0,21654
|
A3
|
A4
|
80
|
78
|
3
|
78
|
52,5679
|
0,263737
|
A4
|
Pangkat
|
0,5
|
0,25
|
0,125
|
0,125
|
Hasil Terbesar adalah A4 (0,263737)
|
Setelah diproses
dengan menggunakan metode TOPSIS dan WP didapatkan nilai terbesar dari proses
metode TOPSIS adalah A1 dengan nilai 0,670282
sedangkan pada proses metode WP didapatkan A4 sebagai nilai terbesar 0.263737.
4.
KESIMPULAN
SPK
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung
kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah
semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada
keputusan tertentu. TOPSIS dan WP
adalah 2 dari beberapa metode dalam sistem pendukung keputusan yang dipilih
untuk dibandingkan dalam kasus ini.
TOPSIS
didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya
memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif. WP adalah metode yang mengevaluasi
beberapa alternatif
terhadap sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap atribut saling tidak
bergantung satu dengan yang lainnya.
Setelah
dilakukan perbandingan dan dianalisis, didapatkan perbedaan hasil dari kedua
metode, yaitu pada metode TOPSIS adalah A1 dengan nilai 0,670282 sedangkan pada proses metode WP didapatkan A4
sebagai nilai terbesar 0.263737.
perhitungannya dilampiri dong, klo cmak kyk gt aja mana bisa ngerti.
BalasHapusDaftar pustakanya mana bro??
BalasHapus