Neraca percobaan (trial
balance)
Adalah suatu alat untuk
mengoreksi kebenaran perdebetan atau pengkreditan setiap transaksi yang dicatat
pada buku besar. Neraca percobaan disebut juga neraca saldo karena merupakan
kumpulan dari saldo – saldo tiap tiap perkiraan yang ada dalam buku besar.
Untuk menyusun neraca percobaan ini kita
harus menentukan dulu saldo-saldo
perkiraan yang ada dalam buku besar.
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
Neraca percobaan bukan
merupakan akhir dari proses pembuatan bukti transaksi sampai dengan
pengikhtisaran setiap transaksi,tetapi merupakan langkah awal untuk penyusunan
laporan keuangan sebagai akhir dari siklus akuntansi.Bentuk neraca percobaan
adalah sama dengan bentuk neraca. Perhatikan contoh di bawah ini.
PERUSAHAAN
MAJU TERUS
NERACA
PERCOBAAN
PER
30 NOVEMBER 1999
No
|
Perkiraan
|
Debet
Rp
|
Kredit
Rp
|
1
|
Kas
|
4.920.000,00
|
-
|
2
|
Piutang
|
18.750.000,00
|
-
|
3
|
Asuransi
|
500.000,00
|
-
|
4
|
Perlengkapan
karoseri
|
28.500.000,00
|
-
|
5
|
Mesin
kompresor
|
4.090.000,00
|
-
|
6
|
Utang
|
-
|
8.500.000,00
|
7
|
Modal MM
|
-
|
7.810.000,00
|
8
|
Penarikan
MM
|
1.000.000,00
|
-
|
9
|
Penghasilan
jasa
|
-
|
51.500.000,00
|
10
|
Upah
borongan
|
4.050.000,00
|
-
|
11
|
Gaji
karyawan
|
3.250.000,00
|
-
|
12
|
Listrik
|
1.750.000,00
|
-
|
13
|
Bunga
|
1.125.000,00
|
-
|
|
|
67.810.000,00
|
67.810.000,00
|
Data contoh tersebut
kita ambil dari saldo-saldo perusahaan maju terus seperti yang telah diuraikan
dimuka.
Namun perlu ditekankan
disini, bahwa neraca percobaan pada dasarnya bukanlah laporan keuangan, tetapi
merupakan alat penguji kebenaran mekanismedebet dam kredit dalam melakukan
pencatatan transaksi selama periode pembukuan. Artinya : jumlah debet dan
kredit pada neraca percobaan harus sama, ini berarti pencatatan sudah dianggap
benar. Akan tetapi, apabilajumlah debet tidak sama dengan jumlah kreditnya, ini
menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Walaupun demikian, kesamaan jumlah
debet dan kredit pada neraca percobaan ini belum dapat menghilangkan semua
kesalaahan. Ada beberapa kemungkinan kesalahan yang tidak dapat diungkapkan
oleh neraca percobaan.
Kesalahan pembukuan
transaksi yang tidak dapat diungkapkan dalam neraca percobaan, antara lain
sebai berikut.
1.
Tidak dibukukannya suatu transaksi, atau
suatu transaksi dibukukan lebih dari satu kali
2.
Cara pendebetan dan pengkreditan suatu
transaksi ke dalam rekening dilakukan tidak sebagaimana mestinya
3.
Adanya manipulasi jumlah dalam suatu
transaksi
4.
Membukukan transaksi yang sebenarnya
tidak dilakukan (fiktif)
5.
Terutama kesalahan yang sengaja, dengan
maksud untuk mengelabui atau untuk menutupi kecurangan – kecurangan.
Kesalahan – kesalahan
yang menyebabkan jumlah debet dan kredit tidak sama dalam neraca percobaan
diantaranya :
1.
Kesalahan dalam memindahkan saldo debet
perkiraan ke sebelah kredit neraca percobaan atau sebaiknya. Kesalahan ini akan
mengakibatkan adanya perbedaan saldo debet dan kredit dalam neraca percobaan ,
diaman perbedaan ini merupakan jumlah kelipatan dua kali dari jumlah saldo yang
salah dipindahkan tersebut.
2.
Kesalahan penulisan jumlah angka,
misalnya Rp. 250,00 salah tulis menjadi Rp. 205,00 ,Rp. 25,00, atau Rp.
2.500,00. Apabila terjadi kesalahan seperti ini dan tidak ada kesalahan lainnya
maka perbedaan debet dan kredit dalam neraca percobaan ini akan dapat dibagi 9
denganhasil bulat.
3.
Kesalahan dalam pembukuan transaksi dari
buku jurnal ke buku besar, yaitu perkiraan yang seharusnya di debet tetapi
dimasukkan ke kredit atau sebaliknya. Apabila kesalahan yang lain tidak ada maka
untruk mebetulkan kesalahan ini harus dicek lagi neraca percobaan ke perkiraan
buku besar, dari buku besar ke buku kurnal, dampai kepada buku transaksi.
Dengan demikian
jelaslah bahwa harus benar-benar teliti dalam mencatat transaksi dan membuat
jurnal. Selain itu perlu kehati - hatian pula dalam pembukuan buku besar dan
penyusunan neraca percobaan. Pada umumnya kesalahan jumlah neraca percobaan
akan segera diketahui sebelum prosedur pengecekan dia tasdilakukan.
Sadeli Lili. 2000. Dasar – Dasar Akuntansi.Bandung : Bumi
Aksara